Pada hari Rabu 23 Desember 2015 yang lalu, Presiden Joko Widodo telah melantik sepuluh Duta Besar Republik Indonesia. Salah satu yang dilantik adalah Marsekal Madya (purn) Muhammad Basri Sidehabi yang merupakan duta besar untuk Negara Qatar, menggantikan Bapak Deddy Saiful Hadi yang akan purna tugas setelah menjabat sebagai duta besar selama tiga tahun bertugas sejak Januari 2012. Berikut ini kami sajikan profil Duta Besar Republik Indonesia untuk Negara Qatar yang baru, Bapak Marsekal Madya (purn) Muhammad Basri Sidehabi yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
Basri merupakan putra kelahiran Sulawesi Selatan tahun 1951. Setelah menyelesaikan pendidikan SD dan SMP di Sengkang serta SMA di Makassar, Basri masuk Akabri Angkatan Udara di Yogyakarta. Setelah lulus Akademi Angkatan Udara beliau mengawali karirnya sebagai penerbang pesawat tempur. Beliau merupakan salah satu yang pertama menerbangkan F-16 milik TNI Angkatan Udara dari Forthworth Air Force Based, Texas, AS hingga ke Lanud Iswahjudi pada tahun 1989. Beberapa jabatan yang pernah dipegangnya antara lain, Komandan Skadron Tempur F-16 di Madiun, Komandan Pangkalan Udara Iswahyudi Madiun, Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II di Makassar, Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta, Asisten Pengamanan Kepala Staff TNI AU Di Cilangkap Jakarta, Komandan SESKO TNI di Bandung dan Irjen TNI di Cilangkap.
Suami dari Andi Una Sidehabi ini juga pernah menjadi atase pertahanan di Washington, Amerika Serikat tahun 1994-1997. Sejak pensiun tahun 2008 beliau aktif di DPP Partai Golkar, dan menjadi anggota DPR periode 2009-2014 PAW (Pengganti Antar Waktu) di Komisi I bidang Pertahanan, Luar Negeri dan Informasi. Selain itu,
penyandang gelar Sarjana Ilmu Politik dan MBA ini juga pernah aktif sebagai Ketua Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) dan Wakil ketua II DHN-45 (Dewan Harian Nasional Angkatan 45) tahun 2012 sampai dengan sekarang.
Bapak dengan anak tiga ini tahun lalu meluncurkan dua buku, yaitu buku yang berjudul "Penulis buku berjudul Dari Kursi Pesawat Tempur Ke Kursi Senayan" dan "Hilangkan Dikotomi Yang Diskriminatif". Dalam pemaparan visi misi di Komisi I, ada lima hal yang akan menjadi perhatiannya, yaitu menindaklanjuti MoU bisnis konsul, MoU kerjasama gas dan minyak, MoU pertanian, MoU Air Service, dan MoU perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia.
Terima kasih Pak Deddy atas sumbangsihnya sebagai Duta Besar di Qatar tiga tahun terakhir, Selamat bertugas Pak Basri.